Sabtu, 07 Desember 2013

pelangi baruku?

"Seketika..Dia yang dulu pernah ada..pernah ada di hatimu kini datang membuatmu bimbang.
Namun sayangnya telah ku jatuhkan hati..
Dan bila kau tak kunjung tetapkan rasa.
Di mana hatimu berada.
Kan ku lepaskan kau selamanya."

Bila - Nadya Fatira


Jadi, beberapa bulan yang lalu gue di kenalin sama salah satu temen gue. Kata temen gue ada cewek yang mau kenal sama gue. dengan semangat yang berapi-api gue gue mengiyakan perkenalan itu. Gue mau di kenalin sama temennya temen gue!! Iya!! Gue mau di kenalin!
Malam itu, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang lalu lalang di pikiran gue. Kenapa dia pengen kenalan sama gue? Hal apa yang bisa bikin dia mau kenalan sama gue? Atau mungkin dia mau nawarin buat ikutan MLM? Entahlah.
Malam itu dia dan temen gue berhasil membuat rasa penasaran yang teramat sangat.
Engga lama, si temen gue ini ngirimin username twitter-nya si cewek ini. Tanpa basa-basi lagi, gue langsung search username-nya ini cewek, dan ternyata, cewek yang mau kenalan sama gue ini, adalah cewek yang pernah bikin gue terkagum-kagum pas pertama kali ngeliat dia. Gairah untuk cepat-cepat memulai perkenalan dengan dia semakin menggebu-gebu di dalam diri gue.
Muncul pertanyaan besar yang ada di benak gue. "Apa dia pelangi baru gue? jodoh gue?". Malam itu perasaan gue bener-bener senang, gue bisa kenalan langsung sama cewek yang pernah bikin gue kagum.
Perkenalan itu masih terus berlanjut sampai beberapa bulan (kalo engga salah sih dari 4 bulan yang lalu sampe sekarang), hari-hari gue berasa indah bener. Makin kesini kita hampir setiap hari kita berkomunikasi, saling memberi kabar dan jalan bareng. Dia balikin senyum gue lagi.
Dan yang paling penting buat gue adalah, setelah hampir 4 tahun 3 bulan, engga ada satupun cewek yang bisa bikin hati gue bergetar kayak gini. Engga ada yang bisa bikin gue membuka hati gue, merasakan perasaan yang dulu pernah gue rasain sama si Gadis Kecil. Perhatian dan rasa nyaman dari dia telah berhasil membuat gue move on dari Sang Gadis Kecil. Iya, gue berhasil move on.
Selama beberapa bulan gue ngelakuin tahap Pedekate. Dia tinggal dimana? Kuliah atau kerja? Aktivitasnya apa aja? Kalo cebok pake tangan atau kaki? Dll.


"Cinta bisa kadaluarsa" ~ Raditya Dika, Cinta Brontosaurus.


Sampai, suatu hari gue memberanikan diri untuk mengungkapkan semua perasaan yang kini telah tumbuh subur di hati gue, perasaan yang selalu mengganggu tidur gue, yang bikin tidur gue engga bisa pulas. Dan sampai saat ini gue masih engga ngerti sama apa yang gue rasain, apakah ini perasaan cinta? Sayang? Suka? atau hanya sekedar rasa kagum saja. Entahlah, gue terlalu bodoh untuk urusan hati. Tapi, ada satu hal yang gue yakini tentang hal ini, gue engga mau kehilangan dia. Dia harus jadi milik gue. Iya, kita harus bersama.


So, beberapa hari yang lalu, engga sengaja salah satu mention-nya dia lewat di timeline gue, dengan cepat, jari-jari gue langsung bergerak cepat menuju username yang tadi dia mention. Dan engga di sangka-sangka, ternyata itu adalah mantannya dia, yang dulu pernah ninggalin dia hanya untuk pacaran sama orang lain. Dia dan mantannya masih berhubungan baik sampai saat ini, dan menurut dia, mantannya ini pengen ngajakin buat balikan lagi. dan ternyata dia masih trauma sama mantannya ini, dia masih takut untuk membuka hatinya dan mempercayakan cintanya kepada siapapun, termasuk gue, dia takut kejadian serupa di masa lampau bersama mantannya akan terulang kembali. Percayalah, kalian yang membaca postingan ini tidak akan pernah mau berada di dalam posisi seperti ini. Buat gue ini tuh sama aja kayak lo punya kipas angin di Kutub Utara. Percuma! Engga guna!

Teruntuk kamu, terimakasih. karena telah mengembalikan senyuman ini yang sempat hilang beberapa waktu lalu.


"Ketika aku telah membuka hati, akupun harus bersiap untuk kehilangan lagi."

1 omen:

Anonim mengatakan...

wah agak galau nih hehe.
yang jelas kalo jatuh cinta itu harus siap sakit juga:)

Posting Komentar